Ada seorang ibu penjual telur asin dipinggir jalan mengatakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari sebutir telur asin adalah 100 rupiah, jika dalam satu hari jualan nya laris ibu tersebut akan memperoleh 15.000 rupiah, jika jualannya tidak laris si ibu tidak memperoleh pendapatan apa pun. Dengan kondisi keuangan seperti itu, si ibu harus menghidupi dan menyekolahkan 3 orang anaknya.
Berbeda dengan kondisi teman saya seorang pengusaha muda tambang batubara asal jakarta yang memperoleh keuntungan bersih bulanan dengan nominal ratusan juta rupiah. Dengan tinggi nya pendapatan yang diperoleh teman saya membuat diri nya cukup royal dalam mengeluarkan uang nya.
Teman saya tersebut pernah bercerita kepada saya, bahwa ada rekan bisnis nya berhutang 2.5 miliar rupiah dan tidak mau membayarnya, teman saya dengan gampangnya mengeluarkan uang 50 juta rupiah untuk membayar seseorang untuk “memaksa” rekan bisnis nya mau mengakui dan melunasi utang nya. Teman saya mengatakan, mending membuang uang kecil (50 juta rupiah) untuk mendapatkan kembali uang nya 2.5 miliar rupiah. Jika kita liat uang 50 juta bagi teman saya mungkin terasa kecil/sedikit.
Berbeda dengan ibu penjual telur asin, ketika realiti show memberikan uang 1 juta rupiah kepada nya, si ibu merasa sudah memperoleh rejeki sangat-sangat besar dan berlebihan, bahkan sampai sujud syukur kepada Tuhan nya sebagai tanda terima kasih.
Ada 2 kondisi yang berbeda, nilai nominal 1 juta rupiah sudah terasa sangat-sangat besar dan berlebihan bagi ibu penjual telor asin dibandingkan pendapatan hari nya yang hanya sebesar 15.000 rupiah, sedangkan untuk teman saya nilai nominal 50 juta rupiah masih terasa sangat kecil dan tidak berarti dibandingkan pendapatan bulannya sebesar ratusan juta rupiah.
Jadi jika teman saya kehilangan uang sebesar 1 juta rupiah mungkin tidak menjadi beban/penderitaan bagi nya, namun akan berbeda jika si ibu penjual telor asin kehilangan uang sebesar 1 juta rupiah yang mungkin akan membuat diri nya sangat-sangat menderita atas kehilangan uang tersebut.
Apa yang bisa kita tangkap dari cerita diatas dan di bandingkan dalam kehidupan kita sehari-hari ?
Ibu Penjual Telur Asin dan Pengusaha Muda
Langganan:
Postingan (Atom)