Ini tulisan saya yang kesekian kalinya mengenai kebodohan orang yang mudah mengaitkan segala sesuatu yang menyenangkan/menguntungkan baginya/kelompoknya sebagai suatu berkah dari kuasa tuhan. Begitu gampang bagi orang model seperti itu untuk mengaitkan segala sesuatu sebagai bagian dari kuasa tuhan yang mereka agungkan dalam imajinasi mereka.
Minggu kemarin saya berkunjung ke rumah keluarga (umat Nasrani) di salah satu kota di Jawa Timur, mereka bercerita ada anggota keluarga (sebut aja A) menderita penyakit batu ginjal sewaktu mengandung anaknya, kedua ginjalnya mengalami gangguan. Anggota keluarga membawa si A ke persekutuan dan di doa kan tuk kesembuhan si A, namun cerita seakan takjub, ketika dokter mengatakan penyakit batu ginjal si A hanya sisa sebelah saja, yang sebelah lainnya telah sembuh total setelah melahirkan.
Jika kita mengikuti cerita tersebut akan muncul kekaguman akan suatu kuasa luar biasa, takjub akan kemampuan mahluk adi kodrati, tapi itu lah yang dikatakan teknik berbicara heuristik, semua yang tidak pasti akan terlihat dan terasa nyata seakan benar terjadi seperti apa yang dikatakan.
Kebanyakan orang-orang model seperti itu sangat mudah dalam mentafsir setiap kejadian yang menyenangkan/menguntungkan sebagai hasil dari kuasa tuhan, sebagai imbalan karena telah percaya dan menyerahkan diri pada nya.
Namun jika kita analisa, kenapa si A bisa sampai menderita penyakit batu ginjal ? Apakah itu merupakan cobaan dari tuhan kepada nya atau kebetulan saja si A menderita penyakit tersebut secara tiba-tiba karena pola hidupnya tidak sehat ? Ironis nya, seorang preman yang setiap hari mengkonsumsi minuman keras, tidur tidak teratur, makan seenaknya, merokok dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang tidak menderita penyakit batu ginjal, kenapa ?
Jika batu ginjal si A telah di sembuhkan sebelah di persekutuan doa, berarti itu menunjukan seakan adanya kuasa tuhan yang hebat, tapi anehnya kenapa hanya sebelah aja yang sembuh ? Kenapa tuhan tidak mau menyembuhkan langsung total kedua ginjal nya ? Apakah tuhan punya rencana lain, yaitu agar keluarga tersebut mengeluarkan uang lebih banyak tuk pengobatan ?
Apakah doa yang di ucapkan oleh anggota persekutuan, si A dan keluarga si A, kurang cukup tuk meyakinkan tuhan tuk menyembuhkan si A secara total ? Atau apakah tuhan masih ragu akan keyakinan si A sehingga tuhan menyembuhkan salah satu ginjalnya saja ? Semua menjadi rancu, jika dilihat/dianalisa dengan kritis, ini yang dikatakan teknik berbicara sistematis yang bersifat realistis, bukan imajinasi belaka...
Spekulasi akan kuasa tuhan
Langganan:
Postingan (Atom)