Beberapa hari lalu saya berkenalan dengan seseorang, setelah bertukar pengalaman dan bercerita panjang lebar, saya terkejut ketika ia mengatakan bahwa dia dan adiknya menderita buta warna yang merupakan penyakit turunan dari keluarganya.
Pernah ia mencoba melamar pekerjaan di salah satu perusahaan tambang sebagai operator alat berat, setiap ujian penerimaan dia lalui dengan baik sampai akhirnya ia harus mengikuti ujian kesehatan. Hal buruk dialami nya, dia dinyatakan gagal dalam ujian kesehatan hanya karena ia buta warna.
Dia mengatakan "saya pasrah, mau gimana lagi, penyakit itu tidak dapat di sembuhkan karena termasuk penyakit turunan mungkin sudah nasib saya..." ia sadar betul akan kekurangannya dan dia sangat membutuhkan pekerjaan.
Kenapa bisa sampai dia mengalami penyakit itu ? bukankah Tuhan menciptakan segala sesuatu itu indah, yang seharusnya tanpa cacat/kegagalan. Yang terparah kecacatan nya itu mempengaruhi karir dalam hidupnya, apakah ini merupakan bagian dari rencana Tuhan yang indah ? Ataukah Tuhan menciptakan manusia dengan cacat buta warna agar ada keragaman didunia ? Jika jawabannya adalah iya, maka konyol sekali seorang Tuhan melakukan demikian...
Kenapa saya buta warna ?
Suka dan Derita
Perasaan suka atau bahagia sangat didambakan setiap orang, apa pun sebab nya yang terpenting mereka bisa tersenyum, tertawa dan lepas dari segala macam beban pikiran yang mengganggu, walaupun bersifat sementara tapi cukup berkesan dan hal yang paling dicari setiap saat.
Kenapa hal itu terjadi ? Ya, karena tidak semua orang mau masuk dalam kondisi derita atau susah, apa pun sebab nya setiap orang pasti berusaha mencari jalan untuk lepas dari kondisi yang tidak menyenangkan itu. Suatu kondisi yang tidak di harapkan oleh siapa pun tapi tidak seorang pun yang benar-benar bisa terlepas 100% dari kondisi derita atau susah.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa manusia masih mengalami kondisi suka dan kondisi derita ? Apakah ada jalan agar kita setiap saat selalu mengalami kondisi suka dan tidak akan pernah mengalami kondisi derita ? Apakah percaya pada sosok Tuhan dapat menjadikan harapan kita terwujud 100% ? Siapa yang bisa memberikan jaminan atas itu ? Justru dalam kehidupan sehari-hari kita secara sadar atau tidak sadar selalu keluar-masuk kondisi suka dan kondisi derita...
Siapa yang menyebabkan kita mengalami kondisi suka dan kondisi derita ? Saya sudah percaya ini itu, menyerahkan diri ini itu, sudah menjalankan ini itu... koq saya masih mengalami kondisi derita ? Apakah saya mengalami kondisi derita agar kita dapat merasakan kondisi suka ? naif sekali jawaban seperti itu... pertanyaannya siapa sih yang mau masuk dalam kondisi derita walau sekali saja ? Apalagi jika mengalami kondisi derita berkali-kali.
Jawaban yang tidak pasti akan kondisi itu yang menyebabkan manusia malas mencari jawabannya, karena tidak ada yang benar-benar pasti selain hanya mengharapkan secuil suka atau bahagia yang dikatakan pemberiaan dari Tuhan kepada umatnya yang telah percaya kepadanya, walaupun seseorang masih juga mengalami kondisi derita setiap saat dalam hidupnya.
Janji untuk selalu masuk dalam kondisi suka, menjadi andalan manusia yang tidak pernah menemukan jawaban yang pasti, walau mereka sendiri tidak pernah mengetahui kapan janji itu ditepati selain hanya berharap dan berharap dalam pengharapan kepada Tuhannya dengan berkata yang indah-indah atas Tuhannya yang selalu dan pasti mengenapi janji-janjinya... janji tinggalah janji.
Hal ini lah yang menyebabkan manusia berpikir, bahwa setiap hal baik seperti kesuksesan, kejayaan, kesembuhan, keberhasilan, panjang umur yang dapat menyebabkan manusia masuk dalam kondisi suka atau bahagia dianggap sebagai berkah dan pemberiaan dari Tuhan mereka.
Sedangkan hal sebaliknya, setiap hal buruk seperti kegagalan, bencana, kematian, keterpurukan yang dapat menyebabkan manusia masuk dalam kondisi derita dianggap sebagai kerjaan dari Setan/Iblis karena mereka diciptakan oleh Tuhan untuk menganggu dan menggoda manusia untuk jatuh dalam dosa dan mengalami hal derita.
Tapi ingatkah kita bahwa Setan/Iblis adalah produk Tuhan, dimana tugas mereka pun jelas, jadi apakah Tuhan yang menjerumuskan manusia kedalam kondisi derita tersebut ?
Logis ? Suatu Hal yang Mustahil Bagi Nasrani !
Beberapa minggu lalu ada kenalan saya yang menjalani operasi jantung by pass, kebetulan operasinya berjalan lancar. Saat ini kondisi badan drop dan kalo berjalan sangat pelan. Namun ada hal yang mengejutkan, dia mengatakan bahwa istri nya berdoa tiap hari di Gereja, sehingga operasinya berjalan lancar dan dia masih hidup, wow spektakuler... kesannya demikian, tapi ada hal yang ganjil.
Jika si istri berdoa kepada Tuhan nya dan merasa doa nya terkabulkan dimana operasi suami nya berjalan lancar, sehingga suaminya masih hidup sampai sekarang, Maka itu menyatakan Tuhan nya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dan tentunya sebelum si suami di operasi, si istri pasti juga berdoa berharap kesembuhan, seharusnya kesembuhan itu bisa terjadi sebelum si suami di operasi... ingat tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan Tuhan nya memiliki kuasa penyembuhan.
Hal yang patut di pikir kan juga, segala sesuatu ada karena ada yang menciptakan, pertanyaannya dari mana penyakit itu ada dan berasal ? Hal yang berlawanan, siapa yang bisa menyembuhkan penyakit itu ? Dokter ? Dokter pun dikatakan perpanjangan tanggan dari Tuhan... ehm... ada sandiwara dan permainan tingkat tinggi...
Hal yang menjadi pertanyaan, kenapa pertolongan itu seakan datang setelah operasi terjadi ? Singkatnya, kenapa pertolongan Tuhan datangnya selalu terlambat ? walau sebenarnya itu adalah usaha dari para dokter yang mengoperasi jantung si suami. Namun hal itu masih bisa ditepis dengan mengatakan bahwa Tuhan nya meminjam tanggan si dokter untuk menyembuhkan si suami, wow spektakuler... kesannya demikian lagi, walau si dokter bukan seorang Nasrani bahkan tidak mempercayai Tuhan Nasrani... ehm...
Tuhan seharusnya tau yang terbaik dan tentunya hal terbaik dalam hal ini adalah hilangkan penyakit jantung, jauhkan dari kuasa gelap dan bebaskan si suami dari penyakit yang dapat menyebabkan kematian tersebut, tentunya hal itu bisa terjadi sebelum operasi dilakukan, karena kenalan saya tersebut menghabiskan 200 juta untuk biaya operasi, itu pun dia meminjam bantuan (utang) dari perusahaan dimana dia bekerja... ehm apakah ada rencana Tuhan dibalik kejadian itu ?
Seperti yang sering kita dengar dalam setiap acara kesaksian dimana orang-orang Nasrani mengaku dia terbebas dari suatu penyakit, karena adanya kuasa penyembuhan dari Tuhan. Tapi koq si suami justru mengalami penyembuhan dari Tuhan setelah operasi dilakukan ? Apakah ini menunjukan si Tuhan tidak mampu untuk menyembuhkan sebelum operasi ?
Tadi saya membahas masalah ini dengan orang Nasrani, tiba-tiba ia melakukan pembelaan dengan mengatakan bahwa memang seharusnya orang itu harus di operasi, bukan masalah cepat atau lambatnya pertolongan, ehm... jika setelah operasi saja Tuhan bisa menyembuhkan, tentunya sebelum operasi Tuhan juga bisa bukan ? Kenapa tidak dilakukan oleh Tuhan ?
Oh Tuhan punya rencana atas semua itu... ehm... saya jadi usil, dari mana kamu tau bahwa Tuhan punya rencana atas semua itu ? Jika kamu mengetahui bahwa itu adalah bagian dari rencana Tuhan, maka apa rencana nya ? Ia hanya diam...
Banyak orang Nasrani seakan tau mana kejadian yang merupakan bagian dari rencana Tuhan dan mana yang bukan, tentunya mereka juga tau apa isi dari rencana Tuhan nya, itu seharusnya... ya ga tau lagi kalo ucapan itu keluar hanya untuk membuat sensasi agar menimbulkan perasaan bangga, kagum dan takjub terhadap cerita-cerita yang beredar atas Tuhannya...
Saya lalu teringat, ada seorang ibu dari keluarga yang berada dan beragama Kong Hu Cu yang juga menderita penyakit jantung, ibu ini sudah pernah di operasi by pass bahkan jantungnya sudah bukan jantung asli, tapi menggunakan jantung buatan. Yang mengejutkan ibu ini hidup lebih dari 10 tahun sejak di operasi... kalo begini, Tuhan siapa yang menyembuhkan dan Tuhan mana yang meminjam tanggan si dokter ?
Apakah ada Tuhan yang lebih hebat dari pada Tuhan dari Nasrani ? Atau hal itu cuma kebetulan ? Atau mungkin itu kerjaan Setan/Iblis ? (seperti yang selama ini dituduhkan ke pihak Agama lain bahwa Agama selain Nasrani adalah Sesat dan penganut Setan/Iblis) Lalu jawaban mana yang lebih logis ???