Perasaan suka atau bahagia sangat didambakan setiap orang, apa pun sebab nya yang terpenting mereka bisa tersenyum, tertawa dan lepas dari segala macam beban pikiran yang mengganggu, walaupun bersifat sementara tapi cukup berkesan dan hal yang paling dicari setiap saat.
Kenapa hal itu terjadi ? Ya, karena tidak semua orang mau masuk dalam kondisi derita atau susah, apa pun sebab nya setiap orang pasti berusaha mencari jalan untuk lepas dari kondisi yang tidak menyenangkan itu. Suatu kondisi yang tidak di harapkan oleh siapa pun tapi tidak seorang pun yang benar-benar bisa terlepas 100% dari kondisi derita atau susah.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa manusia masih mengalami kondisi suka dan kondisi derita ? Apakah ada jalan agar kita setiap saat selalu mengalami kondisi suka dan tidak akan pernah mengalami kondisi derita ? Apakah percaya pada sosok Tuhan dapat menjadikan harapan kita terwujud 100% ? Siapa yang bisa memberikan jaminan atas itu ? Justru dalam kehidupan sehari-hari kita secara sadar atau tidak sadar selalu keluar-masuk kondisi suka dan kondisi derita...
Siapa yang menyebabkan kita mengalami kondisi suka dan kondisi derita ? Saya sudah percaya ini itu, menyerahkan diri ini itu, sudah menjalankan ini itu... koq saya masih mengalami kondisi derita ? Apakah saya mengalami kondisi derita agar kita dapat merasakan kondisi suka ? naif sekali jawaban seperti itu... pertanyaannya siapa sih yang mau masuk dalam kondisi derita walau sekali saja ? Apalagi jika mengalami kondisi derita berkali-kali.
Jawaban yang tidak pasti akan kondisi itu yang menyebabkan manusia malas mencari jawabannya, karena tidak ada yang benar-benar pasti selain hanya mengharapkan secuil suka atau bahagia yang dikatakan pemberiaan dari Tuhan kepada umatnya yang telah percaya kepadanya, walaupun seseorang masih juga mengalami kondisi derita setiap saat dalam hidupnya.
Janji untuk selalu masuk dalam kondisi suka, menjadi andalan manusia yang tidak pernah menemukan jawaban yang pasti, walau mereka sendiri tidak pernah mengetahui kapan janji itu ditepati selain hanya berharap dan berharap dalam pengharapan kepada Tuhannya dengan berkata yang indah-indah atas Tuhannya yang selalu dan pasti mengenapi janji-janjinya... janji tinggalah janji.
Hal ini lah yang menyebabkan manusia berpikir, bahwa setiap hal baik seperti kesuksesan, kejayaan, kesembuhan, keberhasilan, panjang umur yang dapat menyebabkan manusia masuk dalam kondisi suka atau bahagia dianggap sebagai berkah dan pemberiaan dari Tuhan mereka.
Sedangkan hal sebaliknya, setiap hal buruk seperti kegagalan, bencana, kematian, keterpurukan yang dapat menyebabkan manusia masuk dalam kondisi derita dianggap sebagai kerjaan dari Setan/Iblis karena mereka diciptakan oleh Tuhan untuk menganggu dan menggoda manusia untuk jatuh dalam dosa dan mengalami hal derita.
Tapi ingatkah kita bahwa Setan/Iblis adalah produk Tuhan, dimana tugas mereka pun jelas, jadi apakah Tuhan yang menjerumuskan manusia kedalam kondisi derita tersebut ?
Suka dan Derita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar