Coffee Morning

Anda harus lebih Berani daripada yang Anda yakini, Anda harus lebih Kuat daripada yang tampak dan Anda harus lebih Pintar daripada yang Anda kira. AA Milne (1882-1956)

Doa Anak Kecil yang Autis

Beberapa hari yang lalu saya pergi ke toko lampu, setelah membeli sebuah lampu saya langsung menaiki kendaraan saya yang diparkir didepan toko. Tiba-tiba saya dikejutkan dengan tingkah seorang anak kecil yang berusia kira-kira 12 tahun, dia berdiri hampir ditengah jalan lalu menggangkat kedua tangannya sambil menatap langit dan berdoa... "Ya Tuhan... bla... bla...". Setelah selesai doa, dia melihat sekitarnya lalu tersenyum tanpa rasa malu, ternyata dia seorang anak kecil yang autis.

Saya sempat berpikir, apakah doa anak kecil yang autis tersebut didengar dan ditanggapi oleh Tuhan juga ?

Bukankah kita selama ini disusupi pengertian bahwa doa kita pasti didengar oleh Tuhan, hanya kita yang tidak tau apa yang direncanakan oleh Tuhan terhadap doa kita dan kita tidak pernah tau apakah doa kita dikabulkan atau tidak. Tapi apakah ada pengecualian bahwa hanya doa dari manusia yang waras secara mental saja yang didengar dan ditanggapi oleh Tuhan ?

Bukankah doa itu bersifat tulus yang muncul dari dalam diri kita secara spontan ketika kita membutuhkan bantuan kepada Tuhan. Saya rasa begitu pula doa anak kecil yang autis tersebut, tanpa dibuat-buat, ia membutuhkan bantuan kepada Tuhan walaupun ia akan dianggap orang lain sebagai orang yang kurang beres mentalnya. Hal yang pasti kita ketahui, bahwa tidak ada satu orang pun yang mau mengalami dan terlahir dalam kondisi autis, jadi apakah seorang yang autis tidak mendapat hak yang sama dimata Tuhan ?

Jadi apa kriteria agar doa dari seseorang itu bisa didengar dan ditanggapi oleh Tuhan ?

1 komentar:

jalan terjal mengatakan...

Postingan menarik...
teruslah menulis...