Coffee Morning

Anda harus lebih Berani daripada yang Anda yakini, Anda harus lebih Kuat daripada yang tampak dan Anda harus lebih Pintar daripada yang Anda kira. AA Milne (1882-1956)

Agama Kolot !

Ada teman perempuan saya, (sebut saja A) yang beragama Kong Hu Cu. Si A diajak teman perempuan saya yang lain (sebut saja B) untuk pindah ke Nasrani, tetapi terkendala dengan orang tua si A yang juga beragama Kong Hu Cu. Dalam perbincangan kecil (saya hadir pada saat itu) si B mengatakan kepada si A, bahwa susah orang tua jaman dulu, pemikiran mereka kuno, pemahaman mereka atas agama masih kolot sampai mereka masih bisa melarang anaknya untuk beragama Nasrani.

Saya bertanya, kenapa pemikiran orang tua si A bisa kolot ? si B menjelaskan bahwa agama Kong Hu Cu merupakan agama alam dan kuno yang sudah tidak sesuai, jadi untuk apa masih bertahan pada agama itu, sampai-sampai anaknya mau pindah ke Nasrani pun dilarang, itu kan hak asasi manusia.

Si B menyatakan statment itu karena ia kecewa, sebab orang tua A melarang anaknya untuk pindah dari agama asalnya. Tapi yang tersirat dalam pernyataan si B, bahwa agama Nasrani jauh lebih baik dari pada agama Kong Hu Cu. Saya bertanya kepada si B, memang nya ada masalah apa jika seseorang memeluk agama Kong Hu Cu ? Koq sampai anda bisa mengatakan orang yang mau mempertahankan agama anaknya sendiri, dikatakan kolot ? Kalo dikatakan tegas dan keras, itu baru benar.

Kejadian itu kebetulan terjadi dari sisi Kong Hu Cu, beberapa hari yang lalu ada kerabat jauh saya yang datang ke rumah, mau menginformasikan bahwa anak perempuannya mau dilamar pria dari palembang dan kerabat jauh saya mengatakan "Saya tidak memaksa kamu untuk masuk keagama Kristen, tapi karena keluarga saya Kristen, jadi kamu kalo mau dengan anak saya harus nikah dengan cara Kristen dan menerima Kristen". Lah koq pake acara maksa ? Waktu saya pertanyakan hal itu, kerabat jauh saya mengatakan itu bukan pemaksaan, tapi cuma menyatakan...

Kalo itu bukan memaksa, kenapa memakai kata "Harus" ? Kerabat jauh saya tidak bisa menjawab masalah itu dan saya rasa dia menginginkan anaknya dan calon menantunya memeluk agama Kristen, bukan karena dipaksa masuk ke Kristen, tapi karena suatu keharusan, ehm... apa bedanya ya ? Lah, kalo kita melihat kejadian itu dibandingkan kejadian sebelumnya, apa bedanya ? Jadi siapa yang kolot, siapa yang tidak ?

Jika kekolotan hanya dipandang dari sisi "upaya mempertahankan", maka saya rasa tidak ada beda nya, mau di Nasrani, mau di Kong Hu Cu, sama saja. Jika agama Kong Hu Cu dikatakan kolot dalam hal ini, maka tentunya saya boleh dan berhak mengatakan agama Nasrani juga kolot ! Betul ?


NB. Ini bukan sentimen pribadi, tapi kedewasaan berpikir dan memandang suatu hal dengan kritis. Saya bukan seorang beragama Kong Hu Cu, juga bukan beragama Nasrani. Tapi saya ingin menunjukan betapa kolot-nya orang yang bisa meng-kolot-kan agama orang lain.

0 komentar: