Dalam suatu kesempatan, saya di tanya oleh seseorang "aa'tono Agama apa ?", saya menjawab "saya saat ini sedang mempelajari Agama Buddha", kemudian orang tersebut bertanya ke pasangan saya "kalo ibu aa, Agama apa ?", pasangan saya menjawab "dulu nya Agama Kristen, sekarang saya ikut aa"
Orang itu diam sesaat, kemudian berkata "iya ga papa ikut pasangan, kan bagus juga, seperti saya dulu nya Agama Kristen tapi sekarang saya ikut suami saya Agama Katolik, karena susah kalo ga sama Agama nya", setelah itu suami orang itu menyambung "ya ga papa Agama Buddha, karena kalo ga terpanggil ya ga bisa" (mungkin maksudnya adalah, ga bisa beragama Kristen/Katolik)
Ada hal yang saya garis bawahi dari diskusi tersebut, ada kata "terpanggil",
apakah itu menyatakan bahwa orang-orang yang terpanggil adalah orang yang berjalan di jalan yang benar ? jika iya, apa jaminan kebenaran atas hal tersebut ?
apakah itu menyatakan bahwa orang-orang yang terpanggil adalah orang pilihan yang telah dipilih oleh Mahluk Adi Kodrati untuk mengikuti ajaran/jalannya, kemudian orang yang terpanggil tersebut melakukan ritual pemujaan untuk memuja Mahluk Adi Kodrati ?
Jika orang yang terpanggil itu adalah orang pilihan yang dipilih sendiri oleh Mahluk Adi Kodrati, berarti seharusnya hanya ada hal-hal bak/perbuatan-perbuatan yang baik dan benar didalam kehidupan orang-orang yang terpanggil. Lah itu menyatakan bahwa seharusnya orang yang terpanggil tidak akan pernah melakukan kesalahan/hal buruk sekali pun, kenapa ? karena Mahluk Adi Kodrati tentunya berhubungan dengan hal-hal baik pula...
Bagaimana dengan kenyataan yang terjadi dilapangan ? Pernah seorang ketua pemuda Gereja di Jakarta membunuh Pendeta Gereja. Bukan kah pemuda Gereja tersebut terpanggil yang berarti terpilih, koq bisa sampai melakukan pembunuhan ? Apakah Mahluk Adi Kodrati melakukan kesalahan dalam memilih ?
Apakah itu menyatakan "Free Will" dalam diri manusia ? Jika Mahluk Adi Kodrati memberikan "Free Will" tentunya Mahluk Adi Kodrati tidak perlu ikut campur apa pun dalam kehidupan manusia, betul ? karena percuma jika ada "Free Will" tapi masih dikendalikan/kontrol.
Jadi apa makna dari kata "Saya terpanggil" ? apakah biar terkesan (secara perasaan) bahwa seseorang (seakan-akan) benar-benar diperhatikan/Mahluk Adi Kodrati itu peduli pada diri seseorang dan dipilih untuk melayani Mahluk Adi Kodrati ? Itu yang saya katakan, penerimaan secara membabi buta tanpa memikirkan lebih dalam dan bersikap kritis atas setiap pernyataan yang ada untuk membentuk bathin yang jauh lebih berkualitas daripada bathin yang mudah di bodohi.
Saya terpanggil...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar