Coffee Morning

Anda harus lebih Berani daripada yang Anda yakini, Anda harus lebih Kuat daripada yang tampak dan Anda harus lebih Pintar daripada yang Anda kira. AA Milne (1882-1956)

Pencipta dan Hasil Ciptaan (Bagian I)

Banyak konsep penciptaan yang menjelaskan asal muasal manusia dan alam semesta yang dikatakan merupakan hasil ciptaan dari sang pencipta, dimana hal ini lah yang dianggap dapat memberikan jawaban atas pertanyaan manusia mengenai awal kehidupan dan alam semesta. Hal ini dikarenakan terbatasnya kemampuan manusia untuk dapat mengetahui dari mana awal kehidupan ini yang masih menjadi misteri, sehingga konsep yang cukup menggugah perasaan diterima sebagai suatu kebenaran, tanpa boleh di kritisi.

Jika kita pahami dan sadari, konsep penciptaan dan ketuhanan merupakan ciptaan manusia sebelumnya yang diturunkan dari generasi ke generasi dan mengalami banyak perubahan (menyesuaikan keadaan dan menutupi kebohongan yang terungkap dengan cerita yang lebih menyakinkan sidang pembaca yang sempat ragu) serta penyempurnaan terhadap legenda oleh pemuka-pemuka agama, sehingga konsep itu dapat terjaga dan bertahan walau mengalami begitu banyak revisi demi revisi.

Sebenarnya banyak hal yang dapat kita kritisi dari konsep penciptaan tersebut, karena terdapat begitu banyak kejanggalan dan ketidak konsistenan dari konsep penciptaan serta tidak sesuai dengan realita kehidupan dimasyarakat.

Salah satu agama menyatakan bahwa manusia diciptakan sesuai dengan rupa dan gambar dari sang pencipta dan manusia yang diciptakan pertama adalah pria, apakah ini menyatakan bahwa si pencipta adalah seorang pria yang memiliki fungsi tubuh (termasuk alat kelamin yang harus bekerja sesuai dengan fungsinya) sesuai tubuh manusia pria ?

Bagaimana dengan kondisi manusia dengan bentuk fisik yang cacat ? Bagaimana dengan kondisi manusia dengan rupa yang buruk ? Apakah itu menyatakan rupa (bentuk fisik) dari si pencipta atau bisa dikatakan manusia dengan fisik yang cacat/rupa yang buruk merupakan produk gagal dari si pencipta ?

Jika dikatakan produk gagal, berarti si pencipta pun dapat melakukan kesalahan, apakah masih ada kesalahan bagi seorang pencipta yang dikatakan sempurna ? Kenapa seorang pencipta sampai tidak mengetahui bahwa ia melakukan suatu kesalahan, padahal dikatakan bahwa si pencipta adalah Maha Mengetahui ?

Saya rasa tidak ada manusia yang mau memiliki rupa yang buruk atau memiliki fisik yang cacat dan serba kekurangan. Yang menjadi pertanyaan kenapa sampai hal ini terjadi pada manusia sebagai ciptaan dari si pencipta ?

Hal diatas itu saja cukup pelik dan membingungkan untuk dijawab dengan kapasitas manusia biasa, tapi bagaimana dengan kapasitas sebagai manusia pilihan (yang terpilih/terpanggil/diurapi) seperti pemuka agama, apakah mampu untuk menjawab persoalan yang muncul dari konsep penciptaan hasil kreasi manusia ?

Dalam kehidupan sehari-hari pun sering kita mendengar kematian janin dalam kandungan atau kematian bayi beberapa saat setelah dilahirkan, bukankah hidup dan mati merupakan rencana si pencipta, jadi apa kesalahan si bayi sehingga ia harus dimatikan oleh si pencipta ? Apakah faktor kurang gizi atau faktor kesehatan sang ibu berpengaruh dalam hal ini ? Walau berpengaruh sekalipun, seharusnya kematian itu tidak boleh terjadi, karena tujuan si pencipta menciptakan manusia untuk memenuhi permukaan bumi, bukan untuk diciptakan dan langsung dimatikan kembali.

Apakah kemampuan dari manusia bisa melebihi kemampuan si pencipta ? Banyak orang mengatakan tidak, tapi hal yang terjadi adalah sebaliknya, manusia dapat menggugurkan kandungan dimana dikatakan bahwa janin yang dikandung seorang wanita merupakan hasil ciptaan si pencipta dan diuraikan pula bahwa hidup dan mati merupakan rencana si pencipta, seharusnya walau ada manusia yang mencoba melakukan usaha aborsi, si pencipta dapat mengagalkannya dengan cara melindungi nyawa si bayi dari usaha manusia tersebut, namun yang terjadi adalah jutaan bayi diaborsi tiap tahunnya...

Sering kita dengar bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan bersih/suci/tak berdosa, namun dilain hal dikatakan bahwa manusia telah berdosa dan jatuh kedalam dosa sejak Adam dan Hawa menentang kehendak Allah sebagai pencipta, Bagaimana mungkin bayi (yang juga manusia) yang baru dilahirkan dapat dikatakan bersih/suci/tak berdosa ? Jadi sejak kapan manusia bisa dikatakan berdosa setelah ia dilahirkan ?

Setelah manusia hidup dibumi, maka muncul lah usaha pembelajaran yang dilakukan oleh si bayi, dimana ia menyerap semua yang harus ia ketahui dan pahami mengenai lingkungan sekitarnya dan tentang kehidupan ini. Semua proses itu membentuk pengetahuan yang akan tersimpan didalam memory manusia. Namun dari mana munculnya sifat manusia ? Apakah sejak lahir ia telah membawa sifat ? Siapa yang memberikan sifat kepada manusia ? Kenapa ada sifat yang baik dan ada sifat yang buruk ? Kenapa ada manusia dengan sifat yang baik, juga ada manusia dengan sifat yang buruk, apa tolak ukurnya sehingga manusia cocok dengan sifat nya masing-masing, ibarat pemain sandiwara yang telah ditentukan karakternya oleh sang sutradara agar dapat berperan sebagaimana yang telah ia rencanakan dalam naskah yang ia tulis.

Apakah kita telah berpikir kritis untuk memperoleh jawaban atas kehidupan atau bersikap masa bodoh dan menerima saja apa adanya tanpa perlu mengetahui kebenarannya ?

0 komentar: