Diantara kita pasti pernah mengalami kecelakaan lalu lintas baik kesalahan pribadi maupun dari kesalahan orang lain, hal itu mengakibatkan kerugian bagi kita seperti luka, cacat fisik, cacat permanen belum lagi kita mengalami kerugian materi untuk biaya pengobatan dan biaya perbaikan kendaraan kita yang rusak. Kita semua pasti tidak mau mengalami hal seperti itu, tapi tetap saja kesialan tidak dapat kita prediksi kedatangnya.
Beberapa hari yang lalu ada seorang ibu yang mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami luka parah didaerah kepala sampai sempat koma beberapa hari. Untungnya nyawa ibu tersebut masih tertolong, hanya didaerah wajah mengalami luka dan lembab tapi tidak sampai menyebabkan geger otak.
Apakah hal tersebut bisa dikatakan mukjijat ? Apakah karena ada mahluk Adi Kuasa yang menolong si ibu tersebut ketika mengalami kecelakaan ?
Aji mumpung digunakan oleh beberapa pemeluk Agama dengan tujuan pribadi (kebanggaan pribadi dan meyakinkan dirinya bahwa Agamanya benar) maupun dengan tujuan kelompok (Agama) dengan berspekulasi terhadap suatu peristiwa/kejadian yang dialami manusia dikait-kaitkan dengan dogma Agama mereka.
Seperti ibu tersebut, dikatakan untung tidak sampai mengalami geger otak dan masih bisa hidup sampai saat ini adalah mukjijat, karena Tuhan menolongnya. Apakah masih ada kata "untung" dalam setiap peristiwa/kejadian yang tidak menyenangkan seperti itu ? Jika memang mukjijat itu benar, kenapa datangnya setelah suatu peristiwa/kejadian itu terjadi ?
Kenapa pertolongan tersebut tidak datang sebelum peristiwa/kejadian tersebut terjadi ? sehingga tidak ada kecelakaan yang terjadi, karena telah ditolong terlebih dahulu sebelum peristiwa/kejadian yang tidak menyenangkan terjadi.
Jangan mengatakan bahwa mukjijat dan pertolongan itu baru datang setelah suatu peristiwa/kejadian, karena jika tidak ada peristiwa/kejadian bagaimana mungkin Tuhan bisa menyatakan mukjijat dan pertolongannya.
Ini malah menyatakan bahwa Tuhan adalah orang iseng dan jahat, karena sampai mengorbankan seseorang untuk mewujudkan keinginan kecilnya dan menyatakan eksistensinya.
Semua itu adalah Aji Mumpung yang digunakan oleh beberapa umat Agama yang fanatik dan berpikir pendek dengan tujuan mempromosikan Agama dan Tuhannya, apakah ini tindakan yang pantas untuk dilakukan oleh seseorang yang bijaksana ?
Aji Mumpung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar